Demokrat 'Puji' Usul Luhut Kurangi OTT, Disebut Bisa Hilangkan Korupsi: Sekalian Aja Hapus KPK, Iya Nggak?

Rabu, 21 Desember 2022 | 11:43 WIB
Demokrat 'Puji' Usul Luhut Kurangi OTT, Disebut Bisa Hilangkan Korupsi: Sekalian Aja Hapus KPK, Iya Nggak?
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan. (tangkapan layar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lagi-lagi pernyataan Menko Marives Luhut Binsar Pandjaitan membuatnya menjadi buah bibir. Kali ini Luhut meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) agar jangan sering-sering mengadakan operasi tangkap tangan (OTT).

"OTT-OTT ini kan enggak bagus sebenarnya. Buat negeri ini jelek banget. Tapi kalau kita digital life, siapa yang mau melawan kita," ujar Luhut di acara Peluncuran Aksi Pencegahan Korupsi Tahun 2023-2024, Selasa (20/12/2022).

Tentu saja permintaannya menuai kontroversi, bahkan Luhut dituding mendukung praktik korupsi. Bahkan mantan penyidik KPK Novel Baswedan sempat membalas telak pernyataan Luhut tersebut.

Mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan (tengah) bersama sejumlah mantan pegawai KPK menjawab pertanyaan awak media saat tiba untuk mengikuti pelantikan di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (9/12/2021). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan (tengah) bersama sejumlah mantan pegawai KPK menjawab pertanyaan awak media saat tiba untuk mengikuti pelantikan di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (9/12/2021). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

Banyak tokoh ikut mengomentari permintaan Luhut ini, salah satunya politikus Partai Demokrat Cipta Panca Laksana. Panca menilai permintaan Luhut adalah cara paling mudah untuk menghapus korupsi yang telah merajalela di Indonesia.

Baca Juga: Luhut Bikin Geger Lagi, KPK OTT Maling Uang Rakyat Jelek untuk NKRI, Kalau Mau Bersih dari Koruptor: Di Surga lah Kau

Tentu cuitan Panca adalah satire belaka, karena aksi korupsi tidak akan terungkap bila tidak dilakukan OTT.

"Cara gampang menghapus korupsi. Ya hapus aja OTT," cuit Panca lewat Twitter-nya, @panca66, dikutip pada Rabu (21/12/2022).

Bahkan Panca juga mendorong supaya KPK ditiadakan sekalian demi menghapus korupsi. "Bila perlu sekalian aja hapus KPK. Iya nggak sih, pung?" sambungnya, merujuk pada Luhut yang kerap disapa Opung tersebut.

Satire Panca ini didukung sejumlah warganet. Mereka menilai logika Panca masuk akal, di mana korupsi tentu tidak akan ketahuan bila KPK-nya ditiadakan sekalian.

Tangkapan layar cuitan satire Politikus Partai Demokrat Cipta Panca Laksana menanggapi usul Menko Marives Luhut Binsar Pandjaitan agar jangan sering-sering OTT KPK dan memaksimalkan digitalisasi. (Twitter/@panca66)
Tangkapan layar cuitan satire Politikus Partai Demokrat Cipta Panca Laksana menanggapi usul Menko Marives Luhut Binsar Pandjaitan agar jangan sering-sering OTT KPK dan memaksimalkan digitalisasi. (Twitter/@panca66)

"Logika 'pandemi covid' dulu mau dipake disini nih, no test no case... no OTT no case..." komentar warganet.

Baca Juga: PKS: Pernyataan Luhut Aneh, Harusnya Dukung OTT KPK Biar Koruptor Takut

"Bukti negara sudah bersih dari korupsi: tidak ada yang ditangkap karena korupsi," imbuh warganet lain.

"Jika penangkapan koruptor ditiadakan maka kasus korupsi langsung nol. Indonesia langsung (kelihatan) bersih kayak surganya ybs. Semua masalah langsung hilang. Topppp," timpal yang lainnya.

Di forum yang sama Luhut memang menilai surga lah tempat yang benar-benar bersih dari korupsi.

"Jadi kalau kita mau bekerja dengan hati, ya kalau (penangkapan) hidup-hidup sedikit bolehlah, kita kalau mau bersih-bersih amat (dari pejabat korup) di surga lah kau," kata Luhut.

"Jadi KPK jangan pula sedikit-sedikit tangkap tangkap, ya lihat-lihatlah. Tapi kalau digitalisasi ini sudah jalan tidak akan bisa main-main," sambungnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI